📚 *KIAT BELAJAR ISLAM YANG BENAR* 📝

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah
Agar siswa berhasil belajar di bawah manhaj Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan teman-temannya, maka mereka harus mengamati dan mempraktikkan enam hal berikut:
(1) Dengan takwa kepada Allah, yang akan diberikan furqan (kemampuan untuk membedakan antara haq dan kepalsuan)

Allah 'Azza wa Jalla mengatakan:
"Hai kamu yang beriman! Jika kamu takut kepada Allah, Dia akan memberimu" FURQAN ", dan akan menghapus kesalahanmu, dan memaafkanmu, dan Allah memiliki karunia yang besar" (QS Al-Anfal [8]: 29)
Perhatian adalah hal yang dapat menopang keberhasilan belajar. Sebelumnya Imam asy-Syafi'i mengeluh atas hafalannya yang buruk kepada gurunya yang bernama Imam Waqi ':
شكوت إلى وكيع سوء حفظي فأرشدني إلى ترك المعاصي وأخبرني بأن العلم نور ونور الله لا يهدى لعاصي
"Saya pernah mengeluh kepada Waki ​​tentang kebiasaan buruk saya, dan dia menunjukkan saya untuk berpantang, memberi tahu saya bahwa pengetahuan adalah cahaya dan cahaya Allah tidak mungkin bagi juru tulis" (I'anatuth Tholibin II / 190).
(2) Dengan banyak pengetahuan yang diperoleh pengetahuan untuk ulama atau ustadz yang memiliki manhaj dan aqidah yang benar, mereka yang mengundang orang-orang untuk kembali ke agama yang benar, yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, orang setelah dia yang mengikuti manhaj mereka dalam kebaikan.
(3) Dengan banyak doa kepada Allah Ta'ala untuk terus memberikan bimbingan dan taufik, jadi hindari kesalahan dan kesalahan.
اللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا ما ينفعنا وزدنا علما
"Ya Allah, berikan manfaat untuk pengetahuan yang telah Anda ajarkan kepada kami dan ajarkan kami hal-hal yang berguna bagi kami dan menambah pengetahuan kami"
(4) Dengan melihat bukti atau bukti yang terkandung dalam Al-Qur'an, as-Sunnah dan kata-kata sahabat dianggap sebagai argumen utama dalam pengambilan hukum. Siapa pun yang berbicara tentang agama tanpa argumen, dapat dipastikan bahwa ia akan salah dalam memahami agama.
(5) Memahami argumen sesuai dengan keinginan Allah Ta'ala dan Rasul-Nya sallallaahu 'alaihi wa sallam serta apa yang dipahami para sahabat. Tidak sesuai dengan alasan, perasaan, nafsu dan budaya serta ridho dan nafsu manusia. Jika argumen dipahami dengan cara demikian maka tentu akan menjadi masalah, karena setiap manusia harus berbeda dalam keinginan dan pengertiannya.
Syekh Muqbil bin Hadi rahimahullah berkata:
من الناس من يستفتي أهل العلم, فإن كانت الفتوى توافق هواه قواه قبلها, وإلا أعرض عنها, وهذه صفة من صفات
"Sebagian orang ada yang meminta fatwa kepada para ulama, maka jika fatwa tersebut sesuai dengan hawa nafsunya dia pun menerimanya dan jika tidak maka dia berpaling darinya. Dan yang semacam ini termasuk sifat Yahudi" (Riyaadhul Jannah hal 17)
(6). Dengan kesungguh-sungguhan mengamalkan ke 5 point di atas, maka insya Allah seorang penuntut ilmu akan mudah memahami Islam dan as-Sunnah, serta mampu membedakan antara yang haq dan bathil.
Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata:
لا ينال العلم براحة الجسد
"Ilmu tidak akan di dapat dengan cara bersantai-santai" (Tadrib ar-Rawi II/141).
Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata:
من لا يحب العلم لا خير فيه
"Barangsiapa yang tidak mencintai ilmu, maka tidak ada kebaikan padanya" (Tarikh Dimasyqa XV/407).
Abdul Wahid bin Zaid rahimahullah berkata:
من عمل بما علم فتح الله له ما لا يعلم
"Siapa pun yang mempraktekkan apa yang telah ia pelajari, maka Allah akan membukakan baginya apa yang belum pernah ia ketahui" (Hilyatul Auliyaa 'VI / 163).
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
🗂 https://telegram.me/najmiumar
✒ Editor: Admin AsySyamil.com
♻ Dapatkan amal baik dengan menyebarkan postingan ini, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

• ═══════ ◎ ❅ ◎ ❦۩: 11 ۩❦ ◎ ❅ ◎ ═══════ •
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
🌐 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🔄 https://t.me/RisalahSunnah
🌍 Situs web: https://asysyamil.com
💠️ FB: https://goo.gl/tJdKZY
👥 https://bit.ly/JoinGrupWe
📱Admin: 081381173870