Penulis: Yussiana Elza, SKM, M.Si
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan bayi dengan standar emas. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tak dapat digantikan oleh makanan dan minuman manapun, karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat.
Tahukah anda bahwa Standar Emas Makanan Bayi dimulai dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilanjutkan denganpemberian ASI secara eksklusif selama 6 (enam) bulan. Setelah enam bulan bayi diberikan Makanan Pendamping ASI dengan tetap dilanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi lahir tanpa dimandikan terlebih dahulu langsung diletakkan pada perut ibu. Secara naluri bayi akan mencapai dan dapat menghisap puting ibu dalam waktu 30 menit. Dengan demikian, kolostrum atau ASI yang berwarna kekuning-kuningan, ASI yang pertama keluar akan langsung dihisap oleh sang bayi. Sebagaimana kita ketahui kolostrum mengandung zat kekebalan yang lebih banyak dari Air Susu yang keluar pada hari-hari berikut setelah kelahiran bayi. Kontak fisik pertama antara ibu dan bayi akan semakin merekatkan rasa kasih sayang ibu dan bayi.
Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan juga sudah terbukti secara ilmiah sangat banyak manfaatnya. Anak-anak yang semasa bayi disusui secara ekslusif umumnya lebih cerdas dan lebih kuat daya tahan tubuhnya terhadap penyakit dibandingkan anak yang diberi susu formula. Selain itu pemberian ASI Eksklusif dapat menurunkan Angka Kematian Bayi. Oleh karena pemberian susu formula kadang tidak disertai dengan botol yang cukup terjamin kebersihannya sehingga bayi menjadi diare. Dan pengenceran atau perbandingan bubuk susu dan air kadang tidak sesuai dengan ketentuan pada label yang berakibat bayi kurang gizi. Diare dan kurang gizi merupakan pemicu kematian pada bayi.
Setelah enam bulan, kebutuhan gizi bayi meningkat tidak cukup hanya dari ASI. Bayi perlu diberi makanan tambahan selain ASI yaitu Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan lambung bayi mencerna mulai dari makanan lumat, makanan lunak, bubur dan nasi tim. Pemberian ASI bersama MP-ASI hingga bayi usia dua tahun atau lebih sangatlah penting bagi bayi. Pada tahap ini bayi dikenalkan makanan keluarga secara bertahap. Tentu saja pada usia dua tahun makanan bayi belum sepedas dan setajam makanan orang dewasa.
Bahkan menyusui bayi hingga usia dua tahun atau lebih juga dianjurkan dalam berbagai macam agama. Contohnya Agama Islam, dalam Surat Albaqarah : 233 “Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…”
Tahun ini, Pekan ASI Sedunia 1-7 Agustus 2008 bersamaan waktunya dengan penyelenggaraan Olimpiade 2008 (8-24 Agustus 2008). Sebagaimana semboyan atlit dalam olimpiade yaitu Vini, Vidi, Vici (aku datang, aku lihat, aku menang), tema Pekan ASI tahun 2008 adalah “Dukung Ibu: Untuk mendapatkan Emas. Setiap Orang Bisa Menang”.
Menyusui merupakan “Standar Emas” untuk makanan bayi. Mengapa demikian ? Emas dipandang berharga di banyak budaya, bernilai dan dilindungi. Bagaimana perasaan anda jika seseorang memberikan kuningan sebagai pengganti emas ? Sama halnya ketika susu formula mengganti ASI.
Lima cincin berwarna menjadii simbol dari olimpiade dan ikatan internasional atlet dan negara. Pekan ASI Dunia 2008 juga menggunakan 5 lingkaran berwarna untuk mewakili jenis dukungan dimana ibu menyusui dapat memperoleh bantuan maupun dorongan. Lingkaran lingkaran dukungan ini saling tumpang tindih, berinteraksi dan saling memperkuat satu sama lain, dengan pusat lingkaran (perempuan/ibu menyusui) yang menjadi fokusnya.
Lingkaran 1. Perempuan.
Dengan adanya ibu pada pusat lingkaran, bertujuan bahwa kearah manapun ibu di pusat lingkaran, ibu mendapatkan dukungan yang positif dan penuh empati untuk menyusui.
Lingkaran 2. Jaringan Keluarga dan Masyarakat.
Dukungan menyusui tidak hanya sebatas keluarga, termasuk teman-teman, tetangga dan masyarakat sekitar. Menyusui dengan nyaman di lingkungan keluarga dan masyarakat akan menjadi tantangan bila masyarakat memandang menyusui bukan suatu yang lumrah bagi perempuan.
Lingkaran 3. Sistem Pelayanan Kesehatan.
Sistem pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan mempengaruhi kegiatan menyusui. Perilaku tenaga kesehatan biasanya ditiru masyarakat dalam mempraktikkan perilaku hidup sehat. Promosi pemberian makanan bayi yang optimal dalam setiap tahap tumbuh kembangnya sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya. Selain itu menggalakan kembali Rumah Sakit Sayang Bayi (the Baby Friendly Hospital Initiative / BFHI) diinisiasi oleh WHO dan UNICEF saat ini sangatlah tepat. Pada Rumah Sakit Sayang Bayi, ibu dan bayi menjalani rawat gabung dimana ibu dan bayi berada dalam satu ruangan sehingga bayi mudah untuk disusui ibunya.
Lingkaran 4. Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan.
Kebijakan Pemerintah dan peraturan perundang-undangan sangatlah penting dalam memberi dukungan bagi ibu saat menyusui. Ketika pemerintah melaksanakan Kode Internasional tentang pemasaran PASI dan Resolusi WHA, maka ibu akan terlindung dari pengaruh iklan susu yang dapat menghambat kesuksesan menyusui.
Lingkaran 5. Tempat kerja dan Pekerjaan
Kebijakan perlindungan maternal yang memberikan perlindungan kerja, cuti setelah melahirkan yang tetap digaji, kesempatan menyusui yang tetap digaji, fasilitas untuk perawatan anak baik ditempat kerja atau di dekat tempat kerja, perlindungan dari diskriminasi, penjadwalan kerja yang fleksibel dengan pilihan paruh waktu bagi ibu merupakan suatu bentuk kerangka dukungan penuh untuk ibu menyusui.
Tiga bentuk dukungan terhadap ibu menyusui di tempat kerja adalah:
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan bayi dengan standar emas. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tak dapat digantikan oleh makanan dan minuman manapun, karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat.
Tahukah anda bahwa Standar Emas Makanan Bayi dimulai dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilanjutkan denganpemberian ASI secara eksklusif selama 6 (enam) bulan. Setelah enam bulan bayi diberikan Makanan Pendamping ASI dengan tetap dilanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi lahir tanpa dimandikan terlebih dahulu langsung diletakkan pada perut ibu. Secara naluri bayi akan mencapai dan dapat menghisap puting ibu dalam waktu 30 menit. Dengan demikian, kolostrum atau ASI yang berwarna kekuning-kuningan, ASI yang pertama keluar akan langsung dihisap oleh sang bayi. Sebagaimana kita ketahui kolostrum mengandung zat kekebalan yang lebih banyak dari Air Susu yang keluar pada hari-hari berikut setelah kelahiran bayi. Kontak fisik pertama antara ibu dan bayi akan semakin merekatkan rasa kasih sayang ibu dan bayi.
Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan juga sudah terbukti secara ilmiah sangat banyak manfaatnya. Anak-anak yang semasa bayi disusui secara ekslusif umumnya lebih cerdas dan lebih kuat daya tahan tubuhnya terhadap penyakit dibandingkan anak yang diberi susu formula. Selain itu pemberian ASI Eksklusif dapat menurunkan Angka Kematian Bayi. Oleh karena pemberian susu formula kadang tidak disertai dengan botol yang cukup terjamin kebersihannya sehingga bayi menjadi diare. Dan pengenceran atau perbandingan bubuk susu dan air kadang tidak sesuai dengan ketentuan pada label yang berakibat bayi kurang gizi. Diare dan kurang gizi merupakan pemicu kematian pada bayi.
Setelah enam bulan, kebutuhan gizi bayi meningkat tidak cukup hanya dari ASI. Bayi perlu diberi makanan tambahan selain ASI yaitu Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan lambung bayi mencerna mulai dari makanan lumat, makanan lunak, bubur dan nasi tim. Pemberian ASI bersama MP-ASI hingga bayi usia dua tahun atau lebih sangatlah penting bagi bayi. Pada tahap ini bayi dikenalkan makanan keluarga secara bertahap. Tentu saja pada usia dua tahun makanan bayi belum sepedas dan setajam makanan orang dewasa.
Bahkan menyusui bayi hingga usia dua tahun atau lebih juga dianjurkan dalam berbagai macam agama. Contohnya Agama Islam, dalam Surat Albaqarah : 233 “Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…”
Tahun ini, Pekan ASI Sedunia 1-7 Agustus 2008 bersamaan waktunya dengan penyelenggaraan Olimpiade 2008 (8-24 Agustus 2008). Sebagaimana semboyan atlit dalam olimpiade yaitu Vini, Vidi, Vici (aku datang, aku lihat, aku menang), tema Pekan ASI tahun 2008 adalah “Dukung Ibu: Untuk mendapatkan Emas. Setiap Orang Bisa Menang”.
Menyusui merupakan “Standar Emas” untuk makanan bayi. Mengapa demikian ? Emas dipandang berharga di banyak budaya, bernilai dan dilindungi. Bagaimana perasaan anda jika seseorang memberikan kuningan sebagai pengganti emas ? Sama halnya ketika susu formula mengganti ASI.
Lima cincin berwarna menjadii simbol dari olimpiade dan ikatan internasional atlet dan negara. Pekan ASI Dunia 2008 juga menggunakan 5 lingkaran berwarna untuk mewakili jenis dukungan dimana ibu menyusui dapat memperoleh bantuan maupun dorongan. Lingkaran lingkaran dukungan ini saling tumpang tindih, berinteraksi dan saling memperkuat satu sama lain, dengan pusat lingkaran (perempuan/ibu menyusui) yang menjadi fokusnya.
Lingkaran 1. Perempuan.
Dengan adanya ibu pada pusat lingkaran, bertujuan bahwa kearah manapun ibu di pusat lingkaran, ibu mendapatkan dukungan yang positif dan penuh empati untuk menyusui.
Lingkaran 2. Jaringan Keluarga dan Masyarakat.
Dukungan menyusui tidak hanya sebatas keluarga, termasuk teman-teman, tetangga dan masyarakat sekitar. Menyusui dengan nyaman di lingkungan keluarga dan masyarakat akan menjadi tantangan bila masyarakat memandang menyusui bukan suatu yang lumrah bagi perempuan.
Lingkaran 3. Sistem Pelayanan Kesehatan.
Sistem pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan mempengaruhi kegiatan menyusui. Perilaku tenaga kesehatan biasanya ditiru masyarakat dalam mempraktikkan perilaku hidup sehat. Promosi pemberian makanan bayi yang optimal dalam setiap tahap tumbuh kembangnya sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya. Selain itu menggalakan kembali Rumah Sakit Sayang Bayi (the Baby Friendly Hospital Initiative / BFHI) diinisiasi oleh WHO dan UNICEF saat ini sangatlah tepat. Pada Rumah Sakit Sayang Bayi, ibu dan bayi menjalani rawat gabung dimana ibu dan bayi berada dalam satu ruangan sehingga bayi mudah untuk disusui ibunya.
Lingkaran 4. Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan.
Kebijakan Pemerintah dan peraturan perundang-undangan sangatlah penting dalam memberi dukungan bagi ibu saat menyusui. Ketika pemerintah melaksanakan Kode Internasional tentang pemasaran PASI dan Resolusi WHA, maka ibu akan terlindung dari pengaruh iklan susu yang dapat menghambat kesuksesan menyusui.
Lingkaran 5. Tempat kerja dan Pekerjaan
Kebijakan perlindungan maternal yang memberikan perlindungan kerja, cuti setelah melahirkan yang tetap digaji, kesempatan menyusui yang tetap digaji, fasilitas untuk perawatan anak baik ditempat kerja atau di dekat tempat kerja, perlindungan dari diskriminasi, penjadwalan kerja yang fleksibel dengan pilihan paruh waktu bagi ibu merupakan suatu bentuk kerangka dukungan penuh untuk ibu menyusui.
Tiga bentuk dukungan terhadap ibu menyusui di tempat kerja adalah:
- Adanya waktu untuk menyusui dan memerah ASI selama waktu bekerja.
- Adanya tempat menyusui yang bersih, nyaman dan mudah diakses
- Adanya sikap yang universal yang menghargai dan mengutamakan menyusui di tempat kerja
Lingkaran 6. Respon terhadap situasi krisis
Situasi krisis disini dapat diartikan bencana alam atau perang, persoalan keluarga seperti perceraian atau masalah kriminal, menderita penyakit spesifik seperti HIV/AIDS. Pemberian informasi tentang ASI dan MP-ASI serta dukungan menyusui perlu disesuaikan dengan kondisi ibu.
Betapa pentingnya memberi dukungan terbaik bagi ibu untuk mencapai standar emas makanan bayi. Sebagaimana pada olimpiade, setiap negara pasti mengirimkan atlet terbaiknya untuk bertanding. Seorang atlet yang hebat berawal dari permulaan yang sehat dalam hidupnya. Oleh karena itu pemberian makanan yang tepat bagi anak adalah sangat penting untuk proses tumbuh kembang yang optimal. Dan itu adalah Air Susu Ibu…
Sumber:
Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Pekan ASI Sedunia Tahun 2008.
Situasi krisis disini dapat diartikan bencana alam atau perang, persoalan keluarga seperti perceraian atau masalah kriminal, menderita penyakit spesifik seperti HIV/AIDS. Pemberian informasi tentang ASI dan MP-ASI serta dukungan menyusui perlu disesuaikan dengan kondisi ibu.
Betapa pentingnya memberi dukungan terbaik bagi ibu untuk mencapai standar emas makanan bayi. Sebagaimana pada olimpiade, setiap negara pasti mengirimkan atlet terbaiknya untuk bertanding. Seorang atlet yang hebat berawal dari permulaan yang sehat dalam hidupnya. Oleh karena itu pemberian makanan yang tepat bagi anak adalah sangat penting untuk proses tumbuh kembang yang optimal. Dan itu adalah Air Susu Ibu…
Sumber:
Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Pekan ASI Sedunia Tahun 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar