Halaman

Translate

Cari

HR. Ahmad, Abu Daud, At-Turmudzi

Senantiasa mengingat Allah Subhanawata’ala adalah hal yang wajib dilakukan setiap muslim, salah satunya dengan berdzikir.
Lantas bagaimana cara berdzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu’alaihiwassalam?
Teknis dzikir yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihiwasalam adalah menghitung dengan jari dan bukan dengan bantuan alat, seperti kerikil atau tasbih.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan: “Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya” (HRAhmad) Menurut Ibn Alan ada 2 cara dalam berdzikir dengan jari yakni: Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol para setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.
Luar biasanya, jumlah ruas jari di tangan sudah sesuai jumlah kelipatan dzikir yang senantiasa dibaca yakni 33, Subhanallah! (lihat ilustrasi gambar).
Lebih lanjut lagi, ada juga hadits yang menjelaskan keutamaan berdzikir dengan menghitung jari karena setiap ruas jari kita akan dipertanyakan amalannya pada saat hisab nanti, yakni: “Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah.
Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Turmudzi)
Silahkan LIKE & SHARE jika dirasa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar