Dulu, pas
awal awal nikah pernah suatu ketika saya iseng bertanya kepada istri begini
“Apa yang membuatmu bahagia?”. Lalu dia jawab “Saya ingin perhiasan yang ku
lihat di toko emas kemarin”. Mendengar jawabannya langsung dahi ini mengkerut
plus dada ini deg degan. Bagaimana tidak, saat itu memang keuangan masih belum
baik, eh si dia malah minta beli perhiasan yang harganya lumayan bikin nggreges
badan.. Wakakaka..
Namun, benak ini berkata “ah,
kenapa saya tidak membelikannya saja? Bukankah dalam akad nikah lalu saya
berjanji untuk membahagiakan dia?. Sebenarnya sih uang ada untuk beli itu, tapi
kalo sampai kebeli itu barang, nanti biaya hidup gimana? Untuk kebutuhan yang
lainnya gimana?”.
Terjadilah konflik batin..!
“Ah bodo amat lah.. Sekarang ya
sekarang, besok ya besok.! “.
Dan keesokan harinya, saya ngomong
ke istri “Yuk kita ke toko emas”. Istri saya jawab “Mau ngapain?” Saya bilang
lagi “Loh, katanya pengen emas yang itu? Ayo sekarang kita beli”. Dia jawab
“Serius nih?”
Singkat cerita berangkatlah kita
ke toko emas. Dan membelikannya perhiasan yang sudah jadi incarannya itu,
padahal harganya menguras isi dompet.. Hahahaha..
Melihat raut wajahnya yang senyam
senyum sendiri ketika menggunakannya lalu tiba-tiba dia berkata “Emang uangnya
masih ada buat besok- besok?. “Ah Tenang aja”. Begitu jawabku dengan pede.
Keesokan harinya, pagi-pagi
sehabis sarapan ada telpon masuk, ku angkat lalu di suara telpon bunyinya begini
“Selamat pagi pak Arya, kita deal tanggal sekian ya fix untuk 70 orang”. Saya
masih agak sedikit plonga – plong dan bingung, ternyata yang telfon itu adalah
salah seorang menejer perusahaan yang dulu sempet pernah meminta saya untuk
mengisi training karyawannya. Sebelumnya sih saya memang pernah dihubungi orang
tersebut untuk meminta mengisi training korporat, tapi itu belum pernah deal.
Lha kok tau tau ini ditelfon malah deal, aneh..! Lalu si menejer bilang “Pak,
nanti saya transfer Dp nya ya? “. Beberapa saat kemudian dia konfirmasi bahwa
beliau sudah transfer. Saya cek, waoww nominalnya gede banget. Asli kaget
saya.. Dp nya saja segitu, lah terus di bayar berapa gue..?? Ini diluar dugaan
karena Dp nya saja melebihi tarif yang biasa saya tetapkan.. Alhamdulillah..
Diterima saja.. Hahahaha..
Setelah beres semua pekerjaan saya
di beri sebuah amplop. “Ini pak Arya sisanya, terimakasih atas training yang
bapak berikan, luar biasa kita puas. Insya Allah nanti kita tetap bisa bekerja
sama” begitu kata sang menejer sambil menyerahkan sebuah amplop. Tadinya gak
sempat saya cek karena capek banget dan langsung pulang. Dan sesampainya di
rumah saya buka itu amplop. Waoww.. Saya kaget untuk yang kedua kalinya. Ini
gede banget, saya dibayar dengan fee yang sangat gede, 10x lipat dari harga
perhiasan yang tadi.. Hahahaha..
Skip.. Skip.. Skip.. (biar gak
kepanjangan ceritanya.. Hehehe)
Setelah kejadian itu, saya mikir
kok bisa terjadi seperti itu ya?? Namun terjawab sudah.. Dan saya makin ‘ngeh’
ternyata membahagiakan pasangan itu melipatgandakan rejeki. Dan entah mengapa
sejak saat itu pula saya sering royal dengan istri dan keluarga terdekat.
Apapun yang mereka mau saya upayakan. Untuk apa? Tidak ada kata lain selain
untuk membahagiakan mereka. Yang bikin emejing itu, bukannya uang habis tapi
uang makin nambah, nambah dan terus nambaaaah.. Dan ini selalu terbukti.!
Tapi sayangnya, hal ini gak banyak
orang yang percaya. Dikiranya ini cuma cerita motivasi biasa.. Hahahaha..
Justru betapa banyak saya melihat seorang suami terlalu perhitungan dengan
istrinya, apalagi dengan keluarga sekitarnya. Maaf, bukannya menyindir para
suami lho ya.. ini fakta… (Fakta yang amat pahit di terima.. Hehehe). Yang
lebih aneh,ada sebuah fenomena dimana saat ini banyak orang yang hobinya sedekah
gila gilaan hingga kemana-mana, tapi keluarga dekatnya di cuekin,bapak ibunya
gak di nafkahin, mertuanya gak di santunin, adek adeknya, dan saudara lainnya
di cuekin. Giliran kalo orangtuanya sakit sakitan dan mau mati baru di deketin
(biar kebagian warisan). Wakakaka..
Dan yang paling parah itu orang
yang sedekah diluar banyak, tapi untuk istrinya sendiri ampun pelitnya setengah
modyar. Untuk sekedar ngasih uang buat beli bedak & lipstik untuk istrinya
saja masih mikir. Gitu katanya istrinya sudah tidak cantik lagi, lha wong uang
perawatan saja gak dikasih kok di suruh cantik gimana cobak? Dasar pekok…
wakakaka..
Makanya, kalo ada yang tanya ke
saya “Pak, gimana caranya supaya banyak rejekinya?”. Paling paling saya tanya
balik gini :
“istrinya udah bahagia belom?”
“Anaknya udah bahagia belom?”
“Orangtuanya/mertuanya/ dan atau
keluarga dekatnya udah bahagia belum?”
Padahal kalo mau mengupayakan
kebahagiaan untuk mereka semampunya saja, itu sudah bisa membuat rejeki datang
bertubi-tubi,bahkan berlipat lipat.
Jadi, siapa saja yang mau
melipatgandakan rejekinya, gak usah lah anda repot repot nyari dukun minta
ajimat, omong kosong itu..! Karena sesungguhnya anda punya ajimat yang ampuh.
Ajimat itu adalah pasangan anda, orangtua anda dan keluarga dekat anda. Beri
mereka perhatian dan bahagiakan mereka semampunya. Dan ingat , ini bukanlah
teori motivasi yang sekedar basa basi. Ini adalah hukum alam alias sunatullah.
Kecuali kalo anda gak percaya adanya Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar